Jumat, 28 Januari 2011

Masuk PVP, Siap Kalah, Siap Mati, Siap Menang


Halo semuanya, sahabat se-Rebirth. Kali ini cuma pengen sharing. Sharing karena ini emosi sudah meluap-luap pengen dikeluarin. /e32
Merujuk pada trhead-thread sebelumnya [yang membahas jenis-jenis guild kalo ga salah] itu ada guild yang haus kekuasaan, guild fair, dll. Nah, saat ini Kento ingin membahas tentang masalah PVP [Player Versus Player]. Secara pribadi, jujur saja bagi saya PVP room adalah ruang yang paling saya hindari. Bisa dibilang, saya masuk ruang PVP hanya untuk mengetes equip dan MVP an kalo lagi ada EXP [kan kalo mokad di PVP room ga berkurang EXPnya /e4 ].
Keengganan saya untuk masuk ruang PVP bukan karena saya tidak mampu untuk bertarung atau takud terbunuh. Saya malas masuk ruang itu karena biasanya justru setelah PVP bukanya menambah kepuasan, tetapi malah menambah musuh.
Mentalitas para playerlah [tetapi tidak semua player] yang membuat saya malas untuk ber-PVP ria. Maaf, no offense, yah. Tetapi kebanyakan player memang bermental kurang baik. Jika mereka kalah, jarang sekali player yang mengaku secara jantan, “OK, kk, saya kalah”. Malah balas mega “LU BANGGA,YA DS CUMA 4k? SINI LAWAN ASS X GW”. Udah kalah, malah dendam. dah dendam, mega lagi. Belum pernah saya mendengar ada mega yang intinya “Kk, kk hebad. Saya mengaku kalah”. Kalau kalah kenapa harus malu, sih?
Yang menang pun demikian. Sepertinya setelah berhasil bunuh player di PVP ukuran kepalanya sepertinya menjadi berlipad ganda /pif . Udah gitu ngatain “dasar cupu”, pula.
Mengapa mentalitas teman2ku kok jadi begini? Mengapa malu untuk mengakui kekalahan jika memang kalah? Mengapa harus ada dendam? Bukankah mengakui kekalahan itu jauh lebih ksatria daripada melakukan pembelaan dan pembenaran terhadap diri sendiri? Mengapa harus ada kata “bangga lu ya, menang”, “sok, lu”, “sini lawan char gw yang lain”, “ya iyalah, secara gw kalah level”, “ya iyalah, gw lagi kosongan [ga pake equip]“. Tolong bangun sikap ksatria, plizz.
Ketika menang, kenapa harus bersombong ria? Apakah kita sanggup mengalahkan semua jenis job? Ingat di job RO itu seperti perputaran roda. Tidak ada satu job pun yang dapat mengalahkan semua jenis job. Misalkan stalker boleh berbangga terhadap ass x, karena dari segi skill, dia dapat melakukan perfect hiding. Akan tetapi bagaimana ketika berhadapan dengan HW? HW dengan kombinasi Safty Wall dan skill offensif, dapat mudah mengalahkan Stlker. Bolehlah, HW berbangga terhadap stalker. akan tetapi bagaimana ketika HW dihadapkan dengan Scholar? Efek kartu phen pun tak akan berdaya melawan “Spell Breaker”nya. Intinya seperti ketika adu jari [main batu-gunting-kertas]. Batu kalah dengan kertas, kertas kalah dengan gunting, gunting kalah dengan batu. Setiap job pasti unggul terhadap satu jenis job, tetapi pasti lemah terhadap job lain. So, kenapa kita harus menyombongkan diri? Di atas langid masih ada langid, kk. ^^
Kawan-kawanku semua, mulai sekarang, sebelum memperbaiki skill, perbaikilah mentalitas kita semua. Sudah banyak, kk, akibat dari kerusakan mental para player dan sebagian besar sudah dimuat di situs ini. Pembukaan BDB yang bertujuan tidak baik, main warp yang bertujuan untuk membunuh player, aksi tipu-menipu, aksi adu domba antar guild, aksi meniru nick orang, perang megacod, adalah satu dari sekian banyak akibat dari mulai menurunnya mentalitas para player di all Server.
At last, tetaplah jaga sportifitas, jika kalah, akui secara jantan dan jika menang ga usah belagu. Kalau misalnya tidak mau terbunuh atau tidak siap kalah, lebh baik tidak usah masuk ruang PVP deh [maaf, no offense, kk. Maaf banget jika ada yang tersinggung ^^], tapi demi Tuhan, Kento tidak bermaksud untuk membela atau menyalahkan siapapun. Kento cuma tidak ingin sehabis keluar dari PVP room bukanya nambah teman dan kenalan, tetapi malah nambah musuh karena mereka ga terima dengan kekalhan atau yang sombong dengan kemenangan.
Semoga RO makin lama makin fun, dan makin banyak fansnya.
Salam Persahabatan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar